6 Prinsip Laporan Keuangan Yang Valid
Pada prinsipnya laporan keuangan yang diterbitkan
oleh perusahaan anda minimal terdiri dari laporan laba rugi, laporan neraca dan
laporan arus kas. Laporan laba rugi berisikan mengenai omzet dan biaya yang
anda dapatkan selama periode tertentu. Sedangkan laporan neraca berisikan
posisi aktiva dan pasiva anda sampai pada akhir periode tertentu. Lalu untuk
laporan arus kas biasanya berisikan posisi keluar masuknya uang anda berasal
dan digunakan untuk apa saja. Namun ternyata dari ketiga laporan yang diberikan
kepada anda sebagai pimpinan perusahaan, ada aspek-aspek dalam laporan keuangan
tersebut yang menjadi kunci utama, apakah laporan keuangan tersebut valid.
Ternyata selama kami melakukan konsultasi
diberbagai macam bidang bisnis, ada 6 Prinsip Laporan Keuangan Yang Valid.
Lalu apakah ke 6 prinsip tersebut? Baiklah, marilah kita bahas satu persatu.
1. PASTIKAN ALIRAN UANG ANDA TIDAK BOCOR !
Hal yang menjadi prioritas utama dalam laporan
keuangan adalah kas dan setara kas. Kas dan setara kas ini bisa berasal dari
kas besar, kas kecil dan bank. Untuk kompononen kas dan setara kas ini
sebaiknya harus memiliki bukti-bukti transaksi yang riil dan lengkap.Pastikan
bahwa departemen finance juga harus memiliki buku kas dan mencetak rekening
koran yang dimiliki oleh perusahaan. Kas dan setara kas ini merupakan awal mula
dari segala transaksi yang berkaitan operasional perusahaan, so untuk transaksi
pembelian ataupun penjualanpun akan berasal dari transaksi kas. Ketika menerima
laporan keuanganpun pastikan saldo akhir dan saldo awal pada akun kas bank
sudah sesuai dengan buku kas dan buku bank.
2. PILIH SUPPLIER YANG TEPAT DAN BAYAR SESUAI
DENGAN PERIODE YANG EFEKTIF !
Hal kedua yang menjadi prioritas dalam menentukan
laporan keuangan yang valid adalah pastikan bahwa saldo hutang usaha sudah
benar, jangan sampai ada hutang usaha yang belum terbayar namun secara laporan
keuangan anda, statusnya sudah terbayar. Lalu bagaimana mengatasi hal tersebut?
Transaksi pembelian dimulai dengan adanya proses pembelian kepada supplier.
Tentunya dalam hal ini anda sebagai pimpinan harus meminta dan menentukan
supplier terbaik yang diajak kerjasama (tentunya dalam hal ini informasi anda
harus minta juga kepada bagian purchasing). Setelah menentukan supplier
terbaik, tentunya ketika melakukan pembelian haruslah ada bukti yang jelas.
Apabila diperlukan tugaskan bagian khusus untuk mengecek kebenaran harga yang
diberikan kepada anda. Pada beberapa waktu tertentu, tugaskan bagian khusus
tersebut juga untuk melakukan konfirmasi hutang kepada supplier tersebut.
Tentunya hal ini bertujuan agar dapat menghalangi tindak kecurangan yang
terjadi didepartemen purchasing dan finance. Bagian khusus tersebut biasanya
bagian internal audit. Hutang usaha juga harus diperhatikan untuk termin
pembayaran yang harus dilakukan. Apabila memang dalam hutang usaha tersebut,
termin yang ada bisa mendapatkan termin yang cukup panjang, tentunya akan lebih
meningkatkan performa cash flow anda. So pastikan agar bagian Finance anda
dapat melakukan negosiasi dengan pihak supplier, agar mendapatkan termin
pembayaran yang efektif.
3. JAGA PIUTANG ANDA DAN BUAT SECEPAT MUNGKIN
TERTAGIH !
Pada posisi piutang usaha sering kali terjadi,
ketika piutang tersebut tertagih namun masuk ke kantong sales ataupun finance.
Hal ini terjadi karena tidak adanya kontrol yang kuat. Untuk haltersebut, coba
tunjuk bagian khusus yang bisa melakukan konfirmasi piutang secara berkala. Hal
ini untuk mencegah terjadinya pengambilan tagihan dari pihak sales ataupun
bagian finance. Untuk posisi piutang pun usahakan bahwa termin yang diberikan
jangan terlalu lama, dikarenakan piutang yang terlalu lama akan menyebabkan
posisi cash flow anda akan mengkhawatirkan. Secepat mungkin tagih piutang anda
dan pastikan piutang yang ada dilaporan keuangan anda benar !
4. STOK OPNAME SUATU KEHARUSAN !
Posisi yang tidak kalah penting dalam laporan
keuangan adalah posisi STOK. Stok atau dengan kata lain adalah persediaan
adalah suatu pintu yang menghubungkan antara transaksi pembelian, produksi dan
penjualan. Tentunya didalam akun persediaan ini fraud yang terjadi bisa cukup
besar. Maka dari itu pastikan bahwa bagian accounting sudah melalukan stok
opname setiap periode yang disepakati. Stok opname minimal dilalukan oleh
beberapa orang pada suatu titik, hal itu untuk mencegah kecurangan yang mungkin
terjadi antara bagian gudang dan bagian yang menghitung stok. Pastikan juga
bahwa dalam gudang barang, seluruh stok sudah diberikan kartu stok yang benar
dan ditata sedemikian rupa agar dapat dilakukan stok opname secara mudah.
5. DAPATKAN RINCIAN AKTIVA TETAP !
Pastikan dalam laporan keuangan yang anda dapatkan
memiliki rincian aktiva tetap detail yang dimiliki oleh perusahaan, yang mana
didalamnya juga memuat rincian nilai perolehan dan akumulasi depresiasi yang
telah terjadi. Pastikan juga bahwa aktiva tersebut memiliki nomor aktivadan
lokasi. Hal itu dapat memudahkan anda untuk mentrace dimana posisi aktiva anda
sekarang dan apakah aktiva anda tersebut masih ada atau malah sudah dijual oleh
bagian Aset Manajemen perusahaan anda.
6. LIHAT RINCIAN NERACA APAKAH ADA AKUN YANG
MENCURIGAKAN !
Bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
adalah akun neraca yang lain. Mengapa harus dineraca? Karena pada prinsipnya
dineraca terdapat seluruh akun tampungan yang digunakan oleh bagian accounting
untuk mencatat transaksi yang unik (selain 5 prinsip yang kita bahas diatas).
Didalam neraca biasanya terdapat akun aktiva lain, piutang lain, hutang lain,
dsb. Akun-akun inilah yang harus anda perhatikan lebih seksama. Jangan sampai terdapat
akun yang mencurigakan, namun tidak anda tanyakan kepada bagian accounting
anda. Pastikan apabila ada akun-akun yang terlihat mencurigakan, segera
ditanyakan asal usulnya dan ada rincian tertulis dari akun-akun tersebut.
Oke dari ke 6 prinsip yang kita jelaskan diatas,
paling tidak anda bisa mengetahui poin-poin yang harus diperhatikan dan dicek
pada laporan keuangan anda
Sumber :
D'consulting Business Consultant